KEBUMENKabarNU(24/6): Di sela-sela kesibukan persiapan acara IAINU Bershalawat dalam rangka kampanye pendidikan inklusi 'education for all', Dr Imam Satibi MAg Rektor IAINU Kebumen mengkritisi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen terkait pendidikan inklusi.
Acara IAINU Bershalawat yang sedianya diagendakan Sabtu (30/6) diundur menjadi Sabtu (20/7) dikarenakan satu dan lain hal.
Imam Satibi menjelaskan bahwa pendidikan adalah hak setiap individu tanpa terkecuali mereka yang berkebutuhan khusus. Namun nyatanya, anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) masih sangat terabaikan pendidikannya sejak tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
"Celakanya ABK sebagai warga negara ini tidak hanya didiskriminasi dalam layanan pendidikan melainkan juga dalam layanan aksesabilitas publik yang lain", jelas Imam Satibi
Ketika disinggung sudah adanya Sekolah Luar Biasa (SLB) bagi ABK, Imam Satibi mengakui bahwa pemerintah telah memfasilitasi SLB. Namun sistem pendidikan ini sangat segregasi, sangat membatasi, yakni tidak adanya ruang sosialisasi dan interaksi yang layak antara ABK dengan anak non-ABK. Akibatnya terjadi isolasi layaknya penjara. Di sekolah yang normal, anak-anak juga tidak pernah dikenalkan dengan individu lain yang merupakan ABK. Akibatnya, anak-anak sekolah sejak dini tanpa sadar jadi cuek, tak peduli, arogan, superior, dan paling sempurna serta mendewakan kemampuannya, dan jadi meremehkan ABK dan ini berbahaya.
"Oleh karenanya, IAINU Kebumen terpanggil untuk ikut mengingatkan kepada pemerintah pusat sampai daerah, lembaga penyelenggara pendidikan baik negeri maupun swasta, untuk mengubah paradigma pendidikan kita secara inklusif", jelas Imam.
"Pemkab Kebumen kudu serius. Kita dorong Pemkab Kebumen dan lingkungan di sekitar kampus IAINU Kebumen untuk ramah ABK. IAINU Kebumen menawarkan diri sebagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) inklusif, dan siap menerima mahasiswa baru yang berkebutuhan khusus", ucap Imam serius.
"Kami sedang mempersiapkan masjid inklusi. Kita juga menyiapkan kelas yang ramah ABK. Kita juga akan mendesak Pemkab Kebumen untuk menyisihkan lokasi lapangan di sisi utara Islamic Center Kebumen untuk jadi semacam taman inklusi, dan kami siap membantu mengelolanya. SDM di bidang manajemen pendidikan juga kita siapkan", jelasnya lagi.(knu03.Is)