Ticker

6/recent/ticker-posts

Sya'ban Tiba, Remaja Pun Gembira

 

LTMNU (30/1)- PBNU melalui Lembaga Falakiyah telah mengabarkan awal bulan Sya’ban 1446H jatuh pada Jumat Pon 31 Januari 2025 atas dasar istikmal 30 hari. Sya’ban merupakan bulan ke-8 dalam Kalender Hijriyah. Di Indonesia Sya’ban disebut juga bulan Ruwah atau Rewah.

Nama Sya’ban berasal dari Bahasa Arab. Menurut Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki dalam Kitab Maa Dza fi Sya’ban menerangkan bahwa kata Sya’ban berasal dari kata syu’bun dari tasya'aba-yatasya'abu. Artinya cabang, bercabang. Maknanya, di dalam bulan Sya’ban terdapat banyak cabang kebaikan. Kata Sya’ban disebutkan juga berasal dari kata syi’ab – jalan di antara dua gunung sehingga terlihat kecil. Bulan ini terletak di antara bulan Rajab dan bulan Ramadhan. Bulan Rajab dikenal sebagai bulan Isra Mi’raj Nabi SAW, sedangkan Ramadhan merupakan bulan berpuasa sebulan penuh. Karena diapit dua bulan istimewa kemudian Sya’ban terkesan kecil dan kurang diperhatikan, meskipun sejatinya bulan ini juga istimewa bagi umat Islam.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم -- حديث صحيح رواه أبو داود النسائ

Artinya, bahwa Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, (karena) letaknya antara Rajab dan Ramadhan. (Bulan Sya’ban) adalah bulan diangkatnya amal-amal (manusia) kehadirat Allah Rabbul-‘alamiin. Dan (karenanya) aku menyukai pada saat diangkatnya amalku (dan) aku dalam keadaan sedang berpuasa. (HR Abu Dawud dan Nasa’i). Pada sumber lain disebutkan, Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan pengakuan Aisyah RAH bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah berpuasa (sunnah) lebih banyak daripada ketika bulan Sya’ban.

Dasar hadits di atas menunjukkan kemuliaan Sya’ban dan sekaligus betapa pentingnya umat Islam memperhatikan kedatangannya. Sya’ban menjadi bulan pelaporan amal maka umat Islam penting berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya dan sebaik-baiknya selama bulan Sya’ban. Kebaikan ini dapat berupa puasa sunnah, bersedekah, menyantuni anak yatim piatu, berbakti kepada orangtua, menjalankan umroh, memperbanyak iktikaf di masjid, banyak wiridan, ziarah wali dan leluhur, muthala’ah kitab, banyak sholawat, dan lainnya.

Bulan Sya’ban dikenal juga dengan tradisi ruwahan, rewahan. Kata ini berasal dari kata Ruwah, Rewah (Jawa), yang merujuk pada kata Bahasa Arab arwah. Menurut catatan Gus Baha santri KH Maemoen Zubair, disebut demikian sebab mengikuti tradisi masyarakat Yaman tentang khaul Nabi Hud AS di bulan Sya’ban. Tradisi yang baik ini dilestarikan kyai-kyai Jawa dalam bentuk ziarah kubur bersama santri dan warga masyarakatnya. Selain tujuan li-dzikri-l-maut (mengingat kematian), ziarah kubur untuk mendoakan (arwah) orangtua dan leluhur, dan inipun mentradisi di Jawa (Nusantara). Tradisi ini berlangsung seperti khaul tiap tahun pada bulan Sya’ban (Ruwah). Kemudian acapkali diacarakan sekalian bersih-bersih makam, nyekar (tabur bunga), tahlilan, kosar, punggahan, dan selamatan di masjid/mushalla. 


Dalam bulan Sya'ban sejumlah masjid/mushalla biasanya melakukan bersih-bersih sekaligus untuk menyambut akan datangnya Bulan Suci Ramadhan. Pengurus takmir masjid mushalla sibuk dan bergembira untuk memakmurkan dan menyemarakkannya. Remaja masjid mushalla pun dilibatkan dan ikut sibuk bergembira membantu. Sejumlah agenda kegiatan lalu direncanakan di bulan Sya'ban jelang Ramadhan.

Diriwayatkan di bulan Sya'ban ayat ke-56 QS Al Ahzab diturunkan. "Sesungguhnya Allah dan para malaikat Allah bersholawat atas Nabi. Wahai orang-orang beriman bersholawatlah kepadanya dan bersalamlah penuh penghormatan kepadanya". Ayat ini menjadi dasar perintah untuk senantiasa bersholawat kepada Nabi Agung Muhammad SAW. Memperbanyak sholawat di masjid mushalla selama Sya'ban perlu diprioritaskan tentunya. Allohumma bariklanaa fi Rojaba wa Sya'bana, wa ballighnaa Romadhona. (*)

Sumber:

https://lampung.nu.or.id/syiar/keutamaan-bulan-sya-ban-yang-perlu-diketahui-hDLEy

https://www.detik.com/jabar/berita/d-7202496/apa-itu-nisfu-syaban-asal-usul-kata-dan-maknanya

https://www.liputan6.com/islami/read/5528363/mbah-moen-ungkap-kenapa-syaban-disebut-bulan-ruwah-ternyata-ada-hubungannya-dengan-nabi-hud?page=4

https://www.nu.or.id/syariah/ziarah-kubur-di-bulan-sya039ban-kx6Es