Ticker

6/recent/ticker-posts

Marbot Masjid Musholla

 

KabarNU (27/1) Menarik hasil riset Litbang Kompas tentang marbot masjid musholla pada Maret 2024. Disebutkan mayoritas responden (82,9%) mengakui merasakan manfaat atas tugas-tugas mulia yang dijalankan marbot sehari-hari. Yang paling dirasakan jamaah berupa tugas marbot dalam menjaga kebersihan masjid, seperti menyapu, mengepel, dan membersihkan karpet. Jamaah mengaku merasa nyaman beribadah. Keamanan masjid pun menjadi lebih terjamin.

Kata marbot sering kita temui dalam sebutan marbot masjid dan marbot musholla/langgar. Asal kata marbot dipercaya dari Bahasa Arab marbuth (مربوط). Dalam sejumlah referensi, istilah marbot ini merujuk pada sejumlah orang yang terikat secara ikhlas dengan urusan sehari-hari di masjid musholla dengan tugas antara lain menjaga kebersihan masjid musholla, mengumandangkan adzan dan iqamah, menyiapkan piranti acara di masjid, dan acapkali menjadi cadangan untuk mengimami sholat lima waktu.

Sebagai sosok yang mengikatkan diri pada ‘rumah Allah’ tentunya marbot menjadi figur yang penuh keikhlasan dan pengabdian. Marbot menjadi sosok yang sangat mulia. Sejumlah masjid musholla memberikan imbalan rutin semacam honor bagi marbot. Akan tetapi tidak sedikit masjid musholla yang tidak rutin, bahkan seadanya memberikan sekedar bisyarah (bebungah) bagi marbot. Pengabdian yang tulus menjadi pondasi spiritual marbot masjid musholla.

Ketika kita bepergian dan singgah di sebuah masjid, sering kita bertemu dengan sosok yang dengan tertib menabuh bedug atau kenthongan penanda masuk sholat. Kemudian ia mengumandangkan adzan dan puji-pujian sembari menunggu kedatangan imam shalat. Jika saja dalam waktu tertentu imam yang ditunggu tidak hadir, kadang ia iqamah dan mengimami sholat berjamaah. Usai sholat, ia pun memimpin sejumlah amalan wirid dan doa. Tak lupa ia merapikan piranti masjid, mematikan kipas angin, dan lainnya. Kegiatannya ia lakukan dengan tulus ikhlas.

Di sejumlah tempat, marbot masjid musholla mendapatkan perhatian akan kesejahteraannya dari pemerintah desa dan atau pemerintah kabupaten/kota. Seiring kemajuan pengelolaan (manajemen) masjid musholla, sudah banyak takmir masjid musholla yang juga memperhatikan kesejahteraannya.

Takmir masjid musholla memiliki tiga bidang, yaitu, idarah (administrasi), imarah (kegiatan kemakmuran masjid), dan ri’ayah (pemeliharaan fisik). Biasanya marbot masjid musholla akan menjadi bagian yang membantu pekerjaan ketiga bidang tersebut. Sungguh mulia marbot masjid musholla yang dengan tulus ikhlas mengikatkan diri dengan ‘rumah Allah’.(*)