Ticker

6/recent/ticker-posts

Lajuda: 24 Tahun Istiqamah Berjualan Es Tung Tung, Mujahidin Berpenghasilan Segini Sehari


Mujahidin menjajakan Es Tung Tung di Pasar Gombong (Foto: Yaz Mita)


KabarNU-Lajud(18/3)- Es Tung-tung (dalam bahasa lain Es Dung-dung, Es Tong-tong atau Es Putar) adalah es krim bercita rasa khas Indonesia. Eskrim produk lokal berbahan dasar santan, gula, tepung kanji, tepung maizena dan garam tersebut sangat digemari masyarakat khususnya anak-anak.

Nama Es Tung Tung diambil dari bunyi suara yang dihasilkan oleh kenongan saat dipukul, yakni tung tung tung.

Seiring berkembangnya zaman, eskrim pabrikan mulai melimpah di pasaran. Eskrim modern dengan berbagai rasa dan bentuk dapat dengan mudah ditemukan di warung terdekat. Bahkan tidak hanya di kota, eskrim modern menjemput bola hingga ke pelosok desa. Baik di warung, toko kelontong maupun dijajakan dengan sepeda motor.

Bertahan di Tengah Melimpahnya Eskrim Pabrikan

Mujahidin (53), salah seorang penjual Es Tung Tung memulai usahanya sejak tahun 1997. Pria asal Desa Tunjungseto Kecamatan Sempor Kebumen ini berkeliling dari jam sembilan pagi hingga menjelang maghrib. Itu jika cuaca cerah dan bagus. Namun jika hujan, Mujahidin akan pulang lebih awal yakni jam 3 atau 4 sore. 

Setiap hari, Mujahidin akan berkeliling menjajakan dagangannya di sekitar kompleks pasar Gombong, Wonokriyo, Kedung Ampel, Secata Gombong dan Benteng Van Der Wijck Gombong. Hanya saat ada keramaian saja Mujahidin akan mangkal. Seperti acara hajatan atau acara 17 Agustus.

“Jualan kaya gini nggak bisa mangkal yah, harus muter berkeliling. Paling kalau lagi ada ramai-ramai saya mangkal,” ujar bapak tiga anak itu Kamis, (18/3/2021).
Sembari menjajakan dagangannya, Mujahidin mengatakan dari beberapa pedagang seprofesinya hanya tersisa dua orang saja yang masih bertahan. 

"Banyak eskrim pabrikan, beberapa teman memilih berhenti. Saya jalani saja, sudah pekerjaannya," ucapnya.

Kedai Eskrim yang Nyaman Bermunculan

Selain eskrim pabrikan yang menggoda selera, kedai-kedai es krim pun ramai bermunculan. Kedai eskrim yang menawarkan berbagai kenyamanan pun sangat menggoda. Seperti tempat yang luas dan nyaman, full music, full AC, dan tersedia WiFi gratis. Hal ini tentu menjadi daya pikat bagi kawula muda.

Terlepas dari eskrim pabrikan dan eskrim kedai, Es Tung Tung seolah memiliki ruang sendiri. Dengan rasa khas  santan yang gurih dan harganya yang terjangkau Es Tung Tung masih kerap dicari. 

Es Tung Tung Mujahidin dipatok dengan harga dua ribu rupiah untuk Es Tung Tung kerupuk corn kecil dan tiga ribu rupiah untuk yang memakai roti tawar. 
Lebih lanjut, Mujahidin mengaku dalam sehari dirinya bisa menghabiskan satu bungkus kerupuk corn kecil berisi 50 buah dan  2-3 bungkus roti tawar berisi 20 buah. 

Hingga kini, keistiqomahan Mujahidin menekuni berjualan Es Tung Tung dapat dirasakan hasilnya. Alih-alih ikut berhenti berjualan, keputusannya memilih istiqomah justru membuatnya meraup banyak untung karena tak ada lagi saingan dalam berjualan.

"Kalau cuaca cerah, tidak hujan dagangan laku habis. Sehari bisa 50-250 ribu rupiah. Alhamdulillah," tutup Mujahidin senang.

Kontributor: Yaz Mita