kabarnu(23/5)- Sebuah
seminar online atau webinar tingkat
nasional perdana digelar di Fakultas tarbiyah IAINU Kebumen, Jumat sore (22/5).
Acara diselenggarakan melalui aplikasi Zoom dan juga live streaming melalui akun facebook
Fakultas Tarbiyah IAINU Kebumen. 400
orang lebih mengikuti acara ini, baik dari kalangan umum, dosen, dan mahasiswa,
baik di wilayah Pulau Jawa maupun luar Jawa.
Tema yang diusung
sebuah tema kekinian yang relative berat, “Pandemi
Covid19, Populisme Islam, dan Perubahan Tradisi Keberagamaan”. Tiga
narasumber hadir, yakni Dr Sulis
Rokhmawanto M.Si Direktur Pascasarjana IAINU Kebumen. Sulis cukup produktif
menulis, yang di antaranya terkait dengan tradisi budaya dan agama di pesisir
Jawa Selatan. Sulis mengusung topik “Tradisi
Keberagamaan Masyarakat di Era Pandemi Covid19”.
Yang kedua Dr. Syahbudi
MAg dosen IAIN Pontianak Kalimantan dan Founder Natoras Institute. Dalam
kesempatan ini Syahbudi menyuguhkan
topik tentang “Populisme Islam di Era
Covid19”. Sedangkan yang ketiga Dr Tedi Kholiludin MSi dosen Unwahas
Semarang, dan Peneliti Senior Lembaga Studi Sosial dan Agama (ELSA) Semarang. Tedi
seorang doktor Sosiologi Agama lulusan UKSW Salatiga. Tedi sangat produktif menulis, di antaranya buku Kuasa Negara atas Agama, Pecinan di
Pecinan, Lebaran di Jawa. Kali ini Tedi mengusung topik tentang “Post Truth dan Pandemi Covid19”.
Acara Seminar Nasional dibuka
Dekan Fakultas Tarbiyah Benny Kurniawan MPdI, dengan moderator Agus Salim
Chamidi MPdI dosen IAINU Kebumen yang dibantu tim kerja. Dalam sambutannya Benny Kurniawan mengungkapkan
kegiatan ini terkait dengan pemberlakuan
social distancing secara nasional, termasuk
anjuran beribadah di rumah saja, dan respons masyarakat yang patuh dan tidak
patuh. Terjadi fenomena perubahan social budaya di kalangan masyarakat Muslim
di Indonesia seiring masa wabah covid19.
“Ini merupakan
wujud tanggungjawab dan pengabdian akademik kami. Setidaknya IAINU Kebumen hadir memberikan
gambaran peta realitas sosial saat ini
di tengah masyarakat kita. Semoga dapat bermanfaat untuk banyak pihak”, ungkap
Benny.
Seminar yang
berlangsung sekitar dua jam ini terasa pendek sekali. Memang tema dan topiknya
sangat menarik dan hangat, dengan penyaji yang piawai. Kegiatan ini memberikan e-sertifikat
bagi para peserta. Secara khusus kabarnu menurunkan berita ini dalam 4 bagian.(*)