LTMNU (21/3)- Lembaga Takmir Masjid (LTM) PCNU Kebumen selenggarakan rapat koordinasi (rakor) perdana. Kegiatan diselenggarakan bersama pengurus takmir masjid/mushola NU, sejumlah MWCNU dan Ranting NU di Kebumen. Hadir Agus Salim Chamidi dan Salim Wadzy dari LTM PCNU Kebumen. Rakor dilakukan secara online.
Dalam kesempatan itu Agus Salim Chamidi Ketua LTMNU menyampaikan seputar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) LTMNU. Agus juga menginformasikan hasil sementara pendataan masjid mushola dan kegiatan pelatihan penulisan sejarah masjid/mushola. Sementara Salim Wazdy Wakil Ketua LTMNU yang juga Kasi Binmas Islam Kemenag Kebumen mengulas hasil koordinasi internal LTMNU Kebumen. Salim Wazdy kembali menyoroti pentingnya uang infaq masjid/mushola untuk dipergunakan lebih fleksibel.
Ma'muri Santoso dari Mirit mendukung gagasan LTM untuk program infaq di masjid/mushola NU dapat dipergunakan lebih fleksibel. Bambang Suyanto Mirit juga berharap program sertifikasi masjid mushola NU mendapatkan prioritas kedepan.
Rasban dari Rowokele sependapat, utamanya perlunya revitalisasi tugas pokok dan fungsi bagian-bagian kepengurusan takmir masjid/mushola NU. Rowokele siap untuk menindaklanjuti pertemuan bersama. Hal senada juga disampaikan Sakam Sigit Budianto dari Ayah. Hal ini juga disampaikan Toro Bintoro dari ketakmiran Trikarso Sruweng.
Sementara itu H Supriyono dari Lazisnu Kebumen menginformasikan sudah terbentuknya 16 Upzisnu dari 26 MWCNU se-Kebumen. Lazisnu berharap kedepan dapat berkolaborasi apik dengan LTMNU untuk program penguatan ekonomi jamaah berbasis masjid/mushola NU.
Rakor perdana berlangsung rileks dan gayeng. Peserta berharap kedepan kegiatan serupa dilanjutkan dengan membedah sejumlah agenda. Nampaknya memang sebuah alur manajemen penguatan umat perlu segera ditata lebih optimal.(*)
Link rakor: https://www.youtube.com/watch?v=PpnJ6Q1i-Ro&t=5s