KabarNU(21/6)- Direktur Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) Kementerian Agama RI Prof Dr Suyitno MAg sampaikan orasi ilmiah dalam acara Sidang Terbuka Senat Wisuda Pascasarjana IAINU Kebumen. Acara digelar di Grand Kolopaking Hotel Ahad siang (20/6).
Mengawali orasinya Prof Dr Suyitno MAg mengajak wisudawan untuk bersyukur. Program sarjana itu dapat dikatakan sifatnya wajibul wujub dan pasca sarjana dapat disebut sunnah muakkadah. Karenanya patut disyukuri sebab tidak semua orang dapat memenuhi yang ekstra (sunnah).
Suyitno juga mengingatkan alumni S2 IAINU Kebumen soal keilmuannya dan tafaqquh fiddien. Jangan sampai keilmuan seorang magister S2 terasa S1 dan itu tidak keren. Banyak kyai pesantren yang keren, tidak mengenyam pendidikan sarjana akan tetapi keilmuannya sekelas doktor. Salah satu yang menentukannya berupa opening minded cara berpikir keilmuan yang terbuka. Ciri khasnya berupa sikap bijak (wise) dan moderat (tawassut) dalam beragama. Kampus IAINU Kebumen yang open minded dapat menjadi kampus moderasi beragama.
Suyitno mengingatkan revolusi teknologi industri dan pentingnya adaptasi perkembangan digitalisasi di dunia pendidikan. Mulai dari penerimaan mahasiswa baru, sistem akademiknya, sampai dengan penerimaan ijazah dan transkrip nilai sekarang ini harus dilakukan secara digital. Jarak ruang dan waktu sudah tidak menjadi kendala dalam proses pendidikan. Bahkan semua sudah measureable (terukur).
Suyitno juga mengingatkan IAINU Kebumen untuk mengembangkan distingsi kepesantrenannya. Nilai dan keilmuan khas pesantren penting menjadi bagian dari pendidikan dan pembelajaran di kampus.
Acara sidang dipimpin langsung Rektor IAINU Kebumen Dr H Imam Satibi MPdI. Wisuda kali ini diikuti 121 peserta. Hadir juga KH Drs Dawamuddin Masdar MAg Ketua PCNU Kebumen beserta sejumlah jajarannya, KH Drs Bambang Soecipto Pembina YPPNU Kebumen beserta sejumlah pengurus YPPNU Kebumen, para dosen, dan keluarga wisudawan wisudawati. Acara berlangsung khidmat dan memenuhi standar prokes.(*)