Ticker

6/recent/ticker-posts

Generasi Muda NU, Mengendus Tantangan Zaman

 



Tulisan ini beranjak dari kegiatan webinar atau seminar online besutan Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PBNU pada 30 Oktober 2020. Masih cukup hangat tentunya. Apalagi narasumber utamanya hadir Dadang Kadarusman kader muda yang sudah banyak malang melintang di dunia manajemen.

Adalah kenyataan kekinian, dunia tengah bergerak cepat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi. Setiap rumah sekarang dapat dipastikan memiliki handphone aktif dengan sejumlah aplikasi komunikasi. Anak muda sekarang akan dengan mudah mengakses informasi dari belahan dunia manapun, termasuk dari suatu wilayah pedalaman. Demikian juga sebaliknya, seseorang di pedalaman Afrika misalnya, akan dengan mudah mengunggah suatu kejadian dalam bentuk video , foto, dan narasi pendukungnya, dan kemudian tersebar dengan cepat kemana-mana bahkan menjadi viral.

Memang butuh langkah bijak untuk memanfaatkan kemudahan tersebut. Akan tetapi kenyataan global ini tak dapat dipungkiri dan mau tidak mau menjadi bagian dari keseharian kita. Seorang guru SLTA misalnya, akan dengan cepat mengirimkan link tugas melalui grup whatsapp kepada siswa-siswanya. Dosen akan mengirimkan link dari youtube kepada mahasiswanya dengan sedikit narasi tugas. Dalam hitungan detik, tugas sudah terkirim dan dapat diakses mereka. 

Demikian juga sebuah kegiatan bimbingan teknis bagi para kepala sekolah/madrasah yang dilakukan sejumlah mentor akan dengan cepat terekam langsung dan tersimpan dalam cloud, kemudian dalam dua tiga jam para mentor sudah dapat mengakses rekaman tersebut dan melakukan meeting dengan supervisor untuk melakukan diskusi dan refleksi atas kegiatan bimbingan teknis tersebut. Para pelaku berjumlah 10 misalnya, dan mereka meeting secara synchronous sementara masing-masing mereka berada di lokasi yang saling berjauhan antar kota. Hal ini tentunya dapat terjadi juga antar para pelaku bisnis, politisi, dan lainnya.

Dadang panjang lebar menjelaskan tentang dunia internet of things, internet of everything. Dunia serba internet. Dalam situasi dunia yang demikian, Dadang mengungkapkan 3 peran penting generasi muda NU. Ketiga peran ini menyangkut (1)penguasaan teknologi informasi, (2)pengembangan teknologi tepat guna, dan (3)membangun intelektualitas berhati nurani. Yang pertama menyangkut skills, yang dibarengi keberpihakan ketrampilannya pada azas kemanfaatan bagi keberlangsungan hidup manusia (mashlahat), sekaligus dituntun nilai-nilai keberagamaan Islam yang berhati nurani rahmatan lil 'alamiin. Penguasaan teknologi berdimensi duniawi dan ukhrawi.(*)