Ticker

6/recent/ticker-posts

Rois NU Kebumen: Berjihad Melalui Doa dan Wirid

KH.Afifuddin Chanif Al-Hasani
Rois Syuriyah PCNU Kebumen


Rois Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kebumen, KH Afifuddin Chanif Al-Hasani mengajak warga NU Kebumen agar berjihad melalui doa dan wirid.
“Dalam situasi menghadapi tahun politik semacam ini, kita sebagai warga NU mestinya ikutilah tuntunan baik dari para Salafu as-shalih, amaliah masyayikh NU. Apa tuntunan mereka? Tuntunan mereka ialah senang menjalankan ibadah wirid, berdoa, memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,” kata KH Afifuddin di Masjid Ibtidaus Syar’iyyah, Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen, Senin (10/12).
Menurut Gus Afif, panggilan akrabnya, bacaan doa dan wirid bisa beragam. Ada yang menggunakan bacaan shalawat Dalail al-Khairat. “Kalian membaca shalawat Dalail al-Khairat, itu juga termasuk bagian daripada jihad fi sabilillah, apabila niatnya untuk jalan berjuang menenteramkan kondisi masyarakat Indonesia khususnya umat Islam. Insya Allah nanti Allah Ta’ala berkenan memberikan hidayah kepada beberapa umat Islam yang melenceng. Allahumma Aamiin,” jelasnya.
Menurut Mursyid Tarekat Syadziliyyah itu, bagi yang mampu mengamalkan wirid atau doa-doa yang lain dipersilakan. Namun, jamaah Tarekat As-Syadziliyyah sangat baik apabila mau membaca Hizb al-Bahr.
“Hizb al-Bahr itu apabila dibaca di berbagai tempat, insya Allah tempat tersebut menjadi tenteram. Seumpama ada orang yang berniat jahat di daerah tersebut tidak akan kuat. Akan minggat dan ‘apes’ sendiri,” ucapnya.
“Allahumma ya ‘aliyyu ya ‘adzimu ila akhirihi. Silahkan dibaca, bisa sendiri maupun berjamaaah,” imbuhnya melafadzkan potongan Hizb al-Bahr.
Selain itu Gus Afif juga meminta para badal (koordinator) tarekat dan para pengurus MWCNU untuk mau membaca Hizb al-Bukhari yang merupakan doa Imam Bukhari, seorang muhaddits (ahli hadits) terbaik dan sangat masyhur.
Ia menceritakan Imam al-Bukhari dulu sempat dibuat celaka. Upayanya dalam mengumpulkan hadits hendak dibuat sia-sia. Sehingga, berbagai bentuk penghadangan dilakukan oleh orang-orang yang benci kepada Imam al-Bukhari.
“Tetapi alhamdulillah, berkat doa yang beliau panjatkan orang-orang yang tidak senang kepada Imam al-Bukhari celaka sendiri-sendiri. Kemudian doa tersebut diabadikan oleh ulama NU dengan sebutan Hizb al-Bukhari,” kata Gus Afif mengisahkan asal-muasal Hizb al-Bukhari.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu Kebumen itu menegaskan jihad fi sabilillah tidak dengan mengangkat senjata, pistol, dan sejenisnya. Mengangkat senjata, pistol, dan sejenisnya merupakan bagian aparat keamanan, baik TNI maupun polisi.
“Adapun senjata kita ialah doa, sebagaimana sabda Nabi, Ad-du’a saifu al-mukmin. Doa itu pedangnya orang Mukmin. Kita memohon kepada Allah supaya negara kita, negara Indonesia dijadikan sebagai baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur. Tentrem ayem loh jinawi. Lebur saking sambikala,” pungkas Gus Afif 

Sumber : NU Online/ Red: Rais-011.cp