Ticker

6/recent/ticker-posts

Amalan Nisfu Sya'ban




Nisfu Sya’ban sangat terkenal di kalangan umat Islam di mana saja. Nisfu Sya’ban sendiri diartikan pertengahan bulan Sya’ban, utamanya malam tanggal 15. Pada malam Nisfu Sya’ban kaum Muslimin meyakini dua malaikat pencatat amal manusia – Raqib dan Atid – menyerahkan catatannya ke hadapan Allah Ta’ala. Malam Nisfu Sya’ban dikenal juga sebagai lailatu-l-bara’ah (malam pengampunan dosa), lailatu-l-du’a (malam berdoa).

Amalan Nisfu Sya’ban yang lazim mentradisi di tengah masyarakat adalah shalat sunah mutlak nisyfu sya’ban setelah shalat Maghrib. Shalat dua rakaat. Rakaat pertama membaca Surat Al Kafirun, rakaat kedua Surat Al Ikhlas. Pendapat lain disunnahkan membaca Surat Al Ikhlas enam kali tiap rakaatnya.

Amalan Nisfu Sya’ban yang lain adalah pembacaan Surat Yasin sebanyak tiga kali. Bacaan pertama diniati permohonan panjang umur yang berkah kepada Allah Ta’ala. Bacaan kedua permohonan mendapatkan keluasan rejeki. Bacaan Surat Yasin ketiga diniati permohonan mendapatkan khusnul-khatimah. Setelah selesai membaca Surat Yasin tiga kali baru kemudian diakhiri doa Nisfu Sya’ban. Siang harinya dianjurkan berpuasa dengan niat berpuasa bulan Sya’ban.

Dari Sayyidatina 'Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwasanya Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. Karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?” Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka.” (HR Al-Baihaqi).

Dalam hadist riwayat lain, Sayyidatina 'Aisyah radhiyallahu ‘anha menjelaskan bahwa Allah memberi kesempatan bagi umat muslim untuk mendapatkan pengampunan seperti banyaknya bulu kambing. “Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing)” (HR At-Tabarani dan Ahmad).

Hadits lain diantaranya, "Apabila tiba malam nisfu Sya'ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya".(HR Ibnu Majah dan Al Baihaqi). Hadits, "Apabila tiba malam nisfu Sya'ban maka malaikat berseru menyampaikan pesan dari Allah: Jika ada orang yang memohon ampun maka Aku ampuni, jika ada orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya."(HR Al Baihaqi).

Adapun doa malam nisfu sya’ban sebagai berikut.

"Allaahumma ya dza-l-manni wa laa yumannu ‘alaika, ya dza-l-jalali wa-l-ikram, ya dza-th-thawli wa-l-in‘am, laa ilaha illa anta zhahra-l-lajiina wa jara-l-mustajirin wa ma’mana-l-kha’ifin. 

Allaahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummi-l-kitabi syaqiyyan aw mahruman aw muqtarran ‘alayya fir-rizqi, famhu-llaahumma fi ummi-l-kitabi syaqawatiy wa hirmaniy waqtitara rizqiy, waktubni ‘indaka sa‘idan marzuqan muwaffaqan lil-khairat. Fa innaka qulta wa qawluka-l-haqqu fi kitabika-l-munzali ‘ala lisani nabiyyika-l-mursali, “yamhu-llaahu ma yasyaa’u wa yutsbitu, wa ‘indahu ummu-l-kitab” wa shalla-llaahu ‘ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallama, wa-l-hamdu lillaahi rabbi-l-‘alamin."

Artinya: “Wahai Tuhanku yang Maha Pemberi dan Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemberi segala kekayaan dan segala nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut.

Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata–sementara perkataan-Mu adalah benar–di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad SAW dan keluarga beserta para sahabatnya. Segala puji bagi Allah SWT.”

Selain doa di atas dianjurkan memperbanyak tahlil laa ilaaha illallaah, membaca shalawat Nabi, dan membaca istighfar. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan keberkahanNYA kepada kita semua.(*)

(KabarNU, diambil dari berbagai sumber)