Manuskrip (manuscript) merupakan naskah kuno tulisan tangan. Manuskrip ini biasanya menjadi kajian ilmu yang disebut filologi. Filologi sendiri merupakan satu cabang ilmu yang mempelajari naskah-naskah kuno untuk menguji keasliannya dan seputarannya. Naskah kuno itu sendiri minimal berumur 50 tahun. Umur ini dapat diketahui, misalnya, dari jenis kertas yang dipergunakan.
Artinya, jika sekarang tahun 2020, maka yang dapat dikategorikan naskah kuno itu yang berasal (ditulis) minimal pada tahun 1970. Jika Anda menemukan tinggalan tulisan tangan bertarikh 1344 Hijriyah, ini samadengan tahun 1920-an, dan ini samadengan 100 tahun yang lalu, maka tulisan tangan tersebut masuk kategori manuskrip/naskah kuno.
Manuskrip tulisan tangan biasanya mempergunakan huruf-huruf bahasa lokal setempat. Di wilayah Jawa misalnya, manuskrip bisa saja ditulis dalam Bahasa Jawa, Bahasa Arab, Bahasa Arab Pegon, Bahasa Jawa Kuno, dan lainnya. Di kalangan santri, biasanya manuskripnya berbahasakan Arab Pegon. Pengertian Arab Pegon adalah huruf Arab yang dimodifikasi (diubah) untuk menuliskan Bahasa Jawa, Madura, Sunda, dan lainnya. Misalnya bahasa Jawa 'kang', kemudian dituliskan dengan menggunakan huruf Arab dengan rangkaian huruf kaf dan 'ain. Kadang di atas huruf kaf ditambahi harakat fathah.
Di sejumlah wilayah di Jawa, termasuk di Kebumen, nampaknya masih tersimpan sejumlah manuskrip tinggalan dari para santri lama. Tinggalan santri ini biasanya berbentuk Arab Pegon. Yang lebih menarik lagi, terkadang manuskrip tinggalan santri berbentuk tembang Jawa sehingga dapat ditembangkan dengan irama Dandanggula misalnya.
Demikian sekilas tulisan ringan, sekiranya dapat membantu memahami tinggalan para santri lama yang berupa manuskrip/naskah kuno berhuruf Arab Pegon. Jika Anda menemukan atau memiliknya, selayaknya Anda memeliharanya. Temuan dan pemilikan ini tentunya sangat berharga bagi suatu kajian keilmuan sejarah, filologi, sosiologi, antropologi, sastra, dan lainnya.
Semoga manfaat.
(knu.01)