SEJARAH & PROFIL SINGKAT
PONDOK PESANTREN AL BAROKAH
Somagede Sempor Kebumen
Sejarah Ponpes Al Barokah dimulai dengan niat Hadrotutus Syeikh KH Muhammad Afandi, seorang tokoh masyarakat, ulama sepuh dan mursyid thoriqoh di wilayah Gombong Kabupaten Kebumen untuk memberikan pendidikan agama secara utuh kepada masyarakat luas. Berdirinya Ponpes Al Barokah merupakan tahap awal berdirinya yayasan yang menaunginya, yaitu Yayasan Lembaga Islam Al Barokah setelah mendapatkan dukungan dari semua pihak.
Yayasan Lembaga Islam Al Barokah, adalah yayasan yang bergerak di bidang keagamaan, sosial, dan kemanusiaan. Yayasan ini didirikan oleh Hadrotutus Syeikh KH Muhammad Afandi, berlokasi di desa Somagede Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Bermula dari renovasi masjid pokok di wilayah tersebut yaitu Masjid Jami’ Al Barokah. Masjid ini merupakan masjid kuno yang mempunyai sejarah panjang secara turun temurun diwariskan sampai pada Hadrotutus Syeikh KH Muhammad Afandi dan sempat mengalami pergantian nama yaitu Al Huda menjadi Al Barokah sampai saat sekarang ini. Nama Al Barokah menjadi nama yang terakhir.
Pembangunan masjid Jami’ Al Barokah Somagede dimulai pada tahun 1996M dan selesai tahun 2000M. Setelah selesai masjid tersebut diresmikan oleh mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 2000M.
Pembangunan fisik dilanjutkan dengan membangun Gedung Asrama Putra Pondok Pesantren Al Barokah berlantai tiga dengan 39 kamar dan fasilitas pendukung lainya. Bangunan ini diselesaikan dalam jangka waktu + 3,5 tahun (2000-2003).
Setelah bangunan asrama putra selesai, bangunan asrama putri berlantai 4 dibangun dalam jangka waktu ¬+ 3 tahun (2003-2006) disertai fasilitas pendukung antara lain aula, kantor dan lainnya.
Seiring banyaknya santri yang belajar di Ponpes Al Barokah dari penjuru tanah air, Hadrotus Syeikh KH Muhammad Afandi kemudian membangun kampus terpadu Madrasah Islam Al Barokah guna memenuhi kebutuhan para santri akan pendidikan formal yaitu MI, MTs dan MA Al Barokah yang berlokasi di Desa Binangun yang masih satu kompleks dengan Pondok Pesantren Al Barokah. Bangunan kampus terpadu ini berlantai lima dengan panjang bangunan 88 meter dan lebar 12 meter, dilengkapi dengan ruang kelas, ruang kantor, perpustakaan, laboratorium, ruang kamar mandi/WC, dan aula pertemuan. Semua bangunan fisik/gedung baik masjid, pondok pesantren maupun kampus terpadu didirikan di atas tanah hak milik dan dengan dana yang bersumber dari pribadi muassis (pendiri).
Menyadari bahwa segala amal usaha, baik pendidikan formal maupun nonformal dan lain-lain membutuhkan manajemen yang baik, maka pada tahun 2005 beliau mendirikan Lembaga Islam Al Barokah yang sudah berbadan hukum Akta Notaris No : 12/HK.02.02/ 547/2009 kemudian baru pada tahun 2015 lembaga tersebut resmi berbadan hukum YAYASAN dengan Nomor SK Pengesahan KEMENHUMHAM No. AHU-0033901.AH.01.04. Tahun 2015. Saat ini Yayasan Lembaga Islam Al Barokah dipimpin oleh putra Hadrotutus Syeikh KH Muhammad Afandi. Yayasan inilah yang diamanatkan untuk mengelola segala amal usaha yang beliau cita-citakan sebagai mana terkandung dalam Anggaran Dasar Lembaga/Yayasan.
Ponpes Al Barokah berada di Desa Somagede Sempor Kebuman. Sebelum munculnya ponpes ini, desa Somagede tak ubahnya seperti hutan berantara di wilayah pegunungan dengan sedikit pemukiman warga, dan karena lembaga ini berada di daerah pegunungan maka corak warna kehidupan masyarakat sekitar pada mulanya merupakan masyarakat yang sangat memprihatinkan yang masih mempercayai tahayul, dan sebagian beragama Islam akan tetapi masih memegang kebudayaan leluhur kejawen dalam berbagai segi kehidupan mereka. Seiring berkembangnya Ponpes Al Barokah kebudayaan masyarakat yang menyimpang tersebut berangsur-angsur hilang. Dalam kehidupan sosial masyarakat sekitar masih sangat terbelakang, kehidupan mereka bertumpu pada hasil pertanian.
Secara geografis Ponpes Al Barokah berada di daerah pertanian dengan penghasilan utama beras, singkong dan sayur mayur. Masyarakat sekitar memanfaatkan lahan yang terlewati irigasi untuk pertanian sedangkan lahan lainya dikelola oleh dinas perkebunan untuk perkebunan pinus.
Ponpes Al Barokah saat ini memiliki jumlah santri seribuan, baik yang berasrama maupun laju, juga mempunyai guru/ustadz sebanyak 52 orang.
Pada awal mula berdirinya (2001), Ponpes Al Barokah ini hanya menggunakan sistem sorogan, bandongan atau wetonan. Akan tapi kini Al Barokah sudah ramai masyarakat dan jamaah yang datang dari berbagai penjuru tanah air datang untuk mengaji dan memperdalam agama lewat Hadrotus Syeikh sang Muassis, baru pada tahun 2001 beliau menyelenggarakan Ponpes untuk para santri yang hendak berasrama. Baru pada tahun 2006 didirikan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Barokah sebagai langkah awal untuk membuka jenjang pendidikan formal dan untuk memperkuat sistem Sorogan , Bandongan atau Wetonan. Sebagai kelanjutan MTs selanjutnya didirikan Madrasah Aliyah (MA) Al Barokah sampai saat sekarang ini, Semua unit pendidikan telah tersebut telah mendapatkan ijin oprasional dari Kementerian Agama Jawa Tengah dan berstatus terakreditasi. Meski sudah didirikan sekolah bernuansa formal, namun ponpes Al Barokah tetap kokoh mempertahankan sistem lama, karena sistem ini sebagai ciri khas sekaligus keunggulan pesantren tersebut. Adopsi dan inovasi terhadap hal-hal yang baru tetap dilakukan oleh pesantren tetapi ciri lama tidak ditinggalkan.
Berdirinya Ponpes Al Barokah dengan segala kegiatanya pada hakikatnya merupakan bentuk syukur dari sang Muassis/Pendiri untuk di hadiahkan kepada sang guru Hadrotus Syeikh Waliyulloh Mbah Haji Moh Barokah dan ibadah bersama-sama mencari keridloan ilahi untuk mencapai tujuan, visi, dan misi lembaga yaitu meluhurkan agama Allah dan mencetak insan kamil, ’alim yang 'amilin yang berwawasan Ahlus sunnah waljamaah dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wallahu a'lam